Minggu, 17 Juli 2016

anatomi sistem genetalia maskulina

SISTEM REPRODUKSI
Salah satu sifat mahluk hidup adalah adanya kemampuan untuk reproduski, yaitu kemampuan mahluk hidup untuk berkembang biak dan kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan generasi berikutnya.
Anatomi Sistem Genetalia Maskulina
Sistem reproduksi maskulina (pria) terdiri dari genetalia eksternal dan organ organ internal yang berada dalam rongga pelvis. Perkembangan sistem reproduksi pria dipengaruhi oleh hormone testosterone yang di produksi pada awal kehidupan dan diproduksi lagi pada awal pubertas untuk stimulasi pertumbuhan dan perkembangan reproduksi pada usia pubertas.
1.      Genetalia eksternal maskulina
Genetalia eksternal maskulina terdiri dari skrotum dan penis
a.      Skrotum
Skrotum merupakan kantong longgar yang tersusun atas kulit yang berkerut, fasial dan otot polos. Kantong ini memungkinkan adanya pembesaran jika terjadi kontraksi  otot polos dan pembesaran testis yng berada didalamnya. Skrotum terdiri dari dari dua buah yang masing- masing berisi testis untuk memproduksi sperma. Skrotum bagian kiri lebih rendah karena funiculus spermaticus kiri lebih panjang. Satu kantung skrotum terdiri dari dua testis. Skrotum dipendarahi oleh arteri pudenda eksternal, arteri cabang skortalis posterior, pengerutan dan pengendoran kantong skrotum disebabkan oleh adanya kontraksi otot kremaster pada dinding skrotalis.
Skrotum berfungsi sebagai sebagai sistem pengaturan suhu untuk testis agar dapat berfungsi secara optimal, misalnya pada cuaca panas skrotum akan mengendor atau membesar sehingga luas permukaan meningkat mengakibatkan panas dapat dikeluarkan. Pada saat dingin skrotum akan mengkerut dan menyebabkan testis tertarik ke dekat tubuh sehingga menjadi hangat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzljckFLm4otRz-Dm2VlIkTXku4EcVLNlk9hjJknsswhAwsjmWaU6nwhBiLZq_0GZnY2DB80Ocwr6FIUmWO70T0EvmaCyD8LCAWZaOisLTBCcFfUqG9lv6KoWVcI7sYpYeh2yYbeP-l2g/s1600/skrotum.PNG
Gambar scrotum
b.      Penis
Penis merupakan organ seks utama pada pria, tempat mengeluarkan sperma pada saat koitus (berhubungan) dan pengeluaran urine pada saat miksi. Organ ini berbentuk silindris dan terletak pada dua pangkal paha. Panjang penis berfariasi, tetapi rata- rata orang Indonesia sekitar 9-12 cm dan pada ereksi rata- rata 10-14 cm.
Organ penis dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian akar atau radiks, bagian badan dan glan penis yang berbentuk kerucut bulat. Bagian radisk penis berhubungan dengan duo crus dan satu bulbus yang merekat erat pada ramus ischiopubis pelvis. Badan penis (corpus) berbentuk panjang bulat panjang yang merupakan bagian utama. Pada badan penis terdidi dari 3 jaringan kontrsktil yang dapat berkontraksi atau melembek yaitu korpus kavarnosa di bagian kanan dan kiri atas, sedangkan pada bagian tengah disebut korpus spongiosa.ketiga masa kontraktil tersebut dilapisi oleh jaringan yang disebut tunika albuginea.
Penis diperdarahi oleh arteri pudenda internal yang kemudian bercabang menjadi arteri penis communis dan bercabang tiga yaitu cabang ke korpus kaverrnosa kanan dan kiri kemudian menjadi arteri kavernosa atau arteri penis profundus dan yang ketiga arteri bulbourethralis yang mendarahi korpus spongiosum arteri yang memasuki korpus kavernosa  bercabang- cabang menjadi arteri- arterial helicina yang berkelok- kelok  pada saat ereksi arteri helicina mengalami vasodilatasi sehingga aliran darah bertambah besar dan cepat berkumpul dalam rongga- rongga sinusoid sehingga terjadi pembesara.
Gambar penis

2.      Genetalia Internal maskulina
Genetalia internal maskulina terdiri dari testis dan saluran- saluran didalnya serta kelenjar-kelenjar asseriuss reproduksi. Pada saat embrio testis berada dalam rongga badan bagian bawah dekat ginjal, kenudian bermigrasi ke skrotum setelah tujuh delapan kehamilan.
a.      Testis
Testis merupakan organ utama dalam pembentukan sperma dan hormone reproduksi. Bentuknya oval dengan diameter sekitar 3 cm, panjangnya 4-5 cm, lebarnya 2.5 cm dengan berat sekitar 10.5-14 gram.
Testis dilapisi oleh 3 lapisan yaitu, lapisan terluar adalah tunika vaginalis, pada bagian ini terdapat lapisan tunika albuginea, lapisan ini membagi testis menjadi lobus- lobus ( sekitar 250 lobus ) dan setiap lobus terdiri dari 3-10 tubulus yang disebut  tubulus seminiferous dan lapisan paling dalam adalah tunika vaskulata yang berisi pleksus pembuluh dara dan juringan penyambung halus. Dibawah tunika albuginea pada dinding septal diatara tubulus seminiferous terdapat sel interstisial atau sel lydig yang menghasilkan hormone testosterone . Tubulus seminiferous menyusun 90% dari masa testis dan yang merupakan tempat pembentukan spermatozoa dan didalamnya terdapat sel sertoli.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbhHm8yfjs_Z4OGEnYIVmdN2hTIW93O4HGlfNJ_7j_x3mUYttDhvGMml3_-mATEp21ZJTtgOG5TKfU5mfdCX3WUAai3OH1ZRkVoi8Dc88szWZUDR3i043BIE-EAIa9UrYLytMlPJyOHLs/s1600/organ+reproduksi+bagian+dalam+pria.jpghttps://media1.britannica.com/eb-media/54/118354-004-11A2501F.jpg
Gambar testis
b.      Epididmis
Merupakan saluran halus yang berkelok- kelok, berhubungan dengan tubulus seminiferous melalui duktus eferen, rete testis dan tubulus rektus. Fungsi epididymis adalah mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma dan memproduksi semen
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirAJUmp4mhank_1lzkmiVslrokrgaz8fdx2w3GA7HuB-v_dDH3AKrFSWs09MYOCXSZPHGNdsa6e_8uWSTih606DV91Jxb5fd_iju3h466A8kU7CjxqnTAGp39uA0TyzajUkXcSvxQTjJaN/s1600/testisMOsmall.jpg
c.       Duktus vasdeferen
Merupakan kelanjutan dari epididymis ke kanalis inguinalis, kemudian berjalan masuk kerongga abdomen dibelakang kandung kemih kemudian berhubungan dengan vesika seminalis dan selanjutnya membentuk ejakulatoris dan bermuara di prostate.
http://www.maleinfertility.org/sites/default/files/styles/panopoly_image_original/public/sag_section_labeled_2.jpg?itok=Z7qXUins
d.      Vesika seminalis
Merupakan saluran yang berkelok- kelok, terletak antara vesika urinaria dan rectum. Pada bagian bawahnya menyempit dan bergabung dengan ductus deferen membentuk duktus ejakulatorius
e.      Ductus ejakulasitorius
Duktus ini dibentuk oleh penyatuan dari vesikula seminalis dengan duktus deferen, mulai dari dasar prostate dan berakhir pada utrikel prostate di uretra.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLcfyEQ6pS61_oWeu29CR0knB_mHAjryY7okWyzHkBC14TwgfIKU0stG6EzKnIxJ5rdfHJD2nYQqX4KOJuCpHUy0vj7ZcblbUggfh-ryO3Lz69K_aUWMAVGjVAgk9aUY15LJbo6JY2ULU/s1600/14.png
f.        Glandula prostate
Merupakan organ kenyal yang mengelilingi pangkal uretra, dibawah vesika urinaria. Kelenjar ini mengandung kelenjar glandula 30-50 kelenjar dan otot involunter, terdiri dari 4 lobus yaitu lobus posterior, lateral, anterior dan medial. Kelenjar prostat berfungsi menghasilkan cairan seperti susu yang bersifat alkali untuk menetralisir asiditas vagina dan melindungi spermatozoa terhadap tekanan pada uretra dan vagina. Disamping itu cairan prostate juga berfungsi meningkatkan motilitas sperma yang optimal pada pH 6.0 – 6.5
g.      Kelenjar bulboutera
Merupakan kelenjar kecil yang bentuknya bundar seperti kacang polong, berwarna kuning dan panjangnya sekitar 2.5 cm. kelenjar ini mensekresikan cairan basa yang mengandung mucus kedalam uretra untuk melumasi dan melindungi serta menambah semen

Sumber Buku Anatomi dan Fisiologi
Penerbit Trans Info Media Jakarta
Penyusun
Ns. Tarwoto, S.Kep
Ns. Ratna Aryani, S.Kep

Dra. Wartonah, S.Kep